19 Juni 2010

Main Bola, Nenek-nenek Impikan Piala Dunia

Afrika Selatan---

"AHI luri na na vanhy. Hi iwa na mavayyi. Hi rala bolo hi hlela hio kora."

Lagu itu dinyanyikan dengan penuh semangat oleh 35 nenek-nenek berumur 50 sampai 65 tahun di ruang ganti Lukas Radebe Soccer School, Johannesburg, Jumat (18/6/2010). Mereka kembali menyanyikannya, di sertai tarian khas Afrika di lapangan sepak bola.

Ya, merekalah tim sepak bopla nenek-nenek. Jika Afrika menyebut tim nasionalnya Bafana Bafana (pemuda-pemuda), maka tim sepak bola nenek itu menyebut dirinya Vakhegula Vakhegula (nenek-nenek). Klub sepak bola nenek-nenek asal Provinsi Limpopo.

Lagu itu membuat pengunjung begitu tersentuh, bahakan terbawa semangatnya. Artinya, "Kami tidak melawan manusia. Kami melawan penyakit dan rasa sakit."

Begitulah awal aksi para nenek Afrika Selatan (Afsel) itu. Mereka sengaja melakukan pertandingan eksebisi di Lukas Radebe Soccer School untuk menghuimpun dana. Dana tersebut nantinya disumbangkan kepada Yayasan Nelson Mandela 46664 yang bergerak di bidang kemanusiaan.

Gelak tawa langsung meledak, begitu para nenek itu melakukan pemanasan. Sebab, mereka melakukan gerakan-gerakan aneh, terkadang sangat lucu. Dipandu dua pemain Bafana Bafana, Morgan Gould dan Kalego Mashego, mereka sangat bersemangat dan antusias berlatih.

Saat memainkan bola pun, mereka selalu menimbulkan gelak tawa. Maklum, mereka tak punya teknik bermain yang baik. Bahkan, mereka selalu menendang bola dengan ujung kakinya. Ketika mengontrol bola sama lucunya. Begitu pula saat menyundul bola, sering meleset kena wajahnya.

"Tapi kami juara di Afrika Selatan. Kami bermain sebagai tim yang baik," kata Beatrice Tshabalala, pemimpin Vakhegula Vakhegula.

Ohnya, di lapangan, mereka memakai nama samaran. Rata-rata yang mereka pakai nama-nama pemain top dunia. Ada Maradona, Lionel Messi, Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo dan sebagainya.

"Maradona, berikan bola kepada saya," kata beatrice Tshabalala yang punya julukan Lionel Messi.

Menurut Beatrice, kelompok ini didirikan pada 2002. Mereka awalnya hanya semacam komunitas iobu-ibu, terutama yang sudah jadi nenek-nenek, untuk saling membantu dan melakukan kegiatan bersama.

"Pada 2007, kami memutuskan membentuk tim sepak bola. Selain menyehatkan, kami bisa bergembira bersama-sama. Maka, moto kami tidak melawan manusia, tapi melawan penyakit atau rasa sakit," ujarnya.

Menurut beatrice, di Afsel ada banyak tim sepak bola nenek-nenek. Setiap tahun ada turnamen tak resmi dan timnya sering jadi juara. Dia juga dengar ada kelompok yang sama d Eropa, baik di Swiss, Jerman, Belanda dan negara lain. Maka, dia berharap suatu saat nanti ada Piala Dunia Nenenk-nenek.

"Ya, mungkin Afrika akan menjadi tuan rumah pertama. Akan sangat menyenangkan jika ada Piala Dunia nenek-nenek," harap beatrice.

"Ahi luri na vanhy....." Lagu itu terdengar begitu penuh semangat dan menggairahkan jiwa.

Tidak ada komentar: