28 Juni 2010

Awas, Diet Ketat Sebabkan Tulang Rapuh

Aktris Gywneth Paltrow mengakui ia divonis menderita osteopenia (tulang rapuh) akibat diet ketat yang dilakukannya. Sebagai aktris, ia memang dituntut untuk menjaga berat badannya tetap ideal. Sebenarnya apakah ostopenia itu dan bagaimana bahayanya?

Ostopenia adalah istilah untuk menggambarkan kondisi berkurangnya kepadatan tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan tak sekuat tulang yang normal. Akan tetapi, osteopenia tidak seburuk osteoporosis.

Meski demikian, osteopenia perlu mendapat perhatian serius karena ini adalah lampu kuning yang akan berlanjut pada osteoporosis. Pada umumnya, osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita usia lanjut.

Pada awalnya osteopenia tidak bergejala. Ada kalanya osteopenia baru diketahui setelah adanya fraktur tulang. Selain itu, biasanya kondisi ini baru diketahui setelah dilakukan pemindaian kepadatan tulang yang tidak menyakitkan dan sederhana. Pemeriksaan dilakukan pada tulang belakang, panggul, atau pergelangan tangan.

Mereka yang mengalami kekurangan kalsium, mengonsumsi obat-obatan golongan kartikosteroid, merokok, kurang olahraga, serta adanya gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia, lebih beresiko mengalami tulang rapuh. Wanita lebih banyak menderita osteoporosis dibanding pria.

Olahraga secara teratur juga akan mencegah tulang rapuh. Penelitian menunjukkan, wanita yang berolahraga secara teratur mengalami kenaikan mencolok pada kadar kalsium total dalam tubuhnya.

Olahraga sebaiknya dilakukan sejak muda. Latihan yang baik antara lain jalan kaki, angkat beban dengan dumbel kecil ditekankan pada pinggul, paha, punggung, lengan dan bahu.

Lampu Lalu Lintas Untuk Pengemudi Buta Warna

Jakarta - Fungsi lampu lalu lintas yang berwarna merah kuning dan hijau, tentunya memiliki peran yang vital, karena kelancaran dan keamanan berlalu lintas ditentukan oleh lampu tiga warna tersebut.

Lalu, bagaimana dengan pengemudi yang kebetulan buta warna, sehingga tidak bisa membedakan ketiga warna yang terdapat pada lampu lalu lintas tersebut?

Nah, seperti dilansir Yanko Design, Senin (28/6/2010) mencoba memberikan solusi jitu, desainer di Asia telah membuat prototipe lampu lalu lintas untuk orang buta warna.

Proyek lampu merah untuk kalangan buta warna yang dinamai Uni-Signal ini diusulkan oleh desainer Ji-youn Kim, Soon-young Yang dan Hwan-ju Jeon di Yanko Design. Uni-Signal sendiri merupakan akronim dari Universal Signal Light.

Ide dasarnya sederhana, tiap warna lampu lalu lintas diberi bentuk khusus yang memungkinkan semua orang termasuk buta warna bisa melihat perbedaannya.

Coba saja lihat, untuk lampu merah, ia merangcang bentuk segitiga, dan bulat
untuk menandakan lampu kuning, serta bentuk kotak sebagai tanda lampu berwarna hijau.

Sehingga, dengan begitu, para pengemudi buta warna bisa membedakan tanda lalu
lintas bukan dari cahaya dan warna lampunya, tapi dari bentuknya yang berbeda-beda.

Meskipun akan membantu, namun ide ini tetap menuai kritik, dimana setelah
beberapa dekade, toh nyatanya selama ini orang buta warna tidak pernah memiliki masalah dengan warna lampu lalu lintas.

Dikatakan para kritikus, para pengemudi buta warna tersebut masih bisa mengetahui tanda lalu lintas dari urutan lampunya secara vertikal, merah paling atas, kuning, baru hijau paling bawah.