13 Juni 2010

BERITA WORLD CUP 2010, ( Lubang Besar di Bawah Soccer City)

Minggu,13 Juni 2010 | 12:44 WIB
SOWETO, - Bayangkan jika Afrika Selatan (Afsel) mengalami gempa berkekuatan 5 skala Richter saja. Kemungkinan, banyak kota yang runtuh, termasuk stadion megah Soccer City di Soweto, dekat Johannesburg.

Afsel merupakan daerah tambang berlian dan emas. Di bawah kota masih banyak tersisa ruang-rang besar daerah tambang. Soccer City pun wilayahnya sangat dekat dengan bekas pertambangan emas. Bahkan, masyarakat setempat mengatakan, di bawahnya banyak ruang kosong bekas pertambangan.

Johannesburg dan Soweto adalah tempat berdekatan. Di sini gudangnya emas dan ditemukan sejak 1886. Penemuan itu langsung menyebabkan penambangan besar-besaran di Johannesburg dan Soweto, hingga menyedot pendatang dari berbagai negeri. Dari sini, muncul masalah antara orang kulit putih dan hitam dan menjadi salah satu penyebab munculnya Apartheid.

Di sebelah selatan Soccer City terdapat bekas penambangan emas yang sangat besar. Bahkan, sampahnya ditumpuk menjadi bukit tinggi, menyerupai meja. Sehingga, beberapa orang mengatakan itu Bukit Meja, meniru istilah gunung yang menyerupai meja di Cape Town, Montaion Table.

Untungnya, Afsel bukan daerah gempa. Sehingga, sejauh ini bekas-bekas pertambangan tak pernah membuat permukaan ambrol atau bergeser. Meski begitu, ruang-ruang besar bekas pertambangan tersebut meninggalkan kekhawatiran.

"Kalau di Afsel ini terjadi sekali gempa saja, kota bisa runtuh. Terutama Soweto dan Johannesburg yang di bawahnya terdapat banyak ruang besar bekas pertambangan," kata Yulia, warga Indonesia yang 15 tahun tinggal di Pretoria.

Hal sama juga dikatakan Jaka Jussac. Menurutnya, sampai sekarang masih banyak aktivitas penambangan liar di bekas-bekas pertambangan bawah tanah.

"Masih saja ada orang yang masuk ke bawah tanah. anjangnya bisa berkilo-kilo meter. Dan, herannya mereka bisa berbulan-bulan berada di bawah tanah," kata Jaka.

Minimnya lowongan kerja dan tingginya biaya hidup, membuat masyarakat Afsel sering berbuat nekat. Salah satunya masuk ke ruang-ruang bekas pertambangan. Meski sudah ditutup, mereka berharap masih ada sisa-sisa emas atau bahkan berlian.

"Ini salah satu harapan masyarakat bisa mengubah hidupnya dengan cepat. Siapa tahu mendapat emas atau berlian cukup besar," demikian kata Moekenda, warga Johannesburg, ketika ditanya masalah bekas-bekas pertambangan.

Pemerintah kesulitan mencegah aksi penambang liar di bekas-bekas pertambangan itu. Padahal, mereka melakukannya tanpa perhitungan dan teknologi yang memadahi. Sehingga, aktivits mereka jelas sangat membahayakan bagi diri mereka sendiri, juga bagi kota secara umum.

Terutama di bawah Stadion Soccer City, diyakini banyak ruang-ruang kosong. Sebab, di situ dulu terdapat banyak emas.

Maka, jangan heran jika berada di Soccer City terkadang harus mandi debu. Sebab, bekas-bekas pertambangan di sekitarnya menyediakan banyak debu lembut yang mudah terempas angin.

Ah, semoga tak ada gempa di Afsel.

Tidak ada komentar: